Category Archives: Dharma

The Teachings of Guru Rinpoche in The Sera Khandro Lineage taught by HE Serling Tulku Yongdzin Rinpoche (5)

Chapter Four

How wonderful!

Then, by the strength of your forceful previous aspirations,

When the Buddhist king Trisong Détsen was unable to tame the land
for the temple construction at Samyé,

The great scholar Bodhisattva
Foretold that inviting you, the Master from India, [would lead
to success].

Important messengers were sent to you with gold and
proclamations.

Upon meeting the messengers, you discussed the matter
And decided that the time was right to go to Tibet.

You sent the king’s three messengers on before you.

When you reached Nepal, gods and demons
Created many crises, miraculous appearances, and obstacles.

When you reached Mong-youl, great difficulties arose.

You meditated upon [the deity] Bitotamma for seven days

And all the obstacles dissolved naturally.

You bound under oath the gods and cannibal demons of Tibet:

Some acknowledged their faults and prayed,

Some offered you their vitality mantra,

Some made promises, some paid respect,

Some accepted responsibility to protect the doctrine,

Some revealed their [invisible] forms [to human beings], and
some kept their vows.

When you reached Tsang-rong, gods and humans greeted you;
In Tö-loong, everyone welcomed you.

You performed miracles; ambrosia flowed from the water of your
accomplishment.

All who met you were moved to faith and confidence.

At Ombu Grove, the king received you.

Although the king was Gentle Splendor incarnate,
His intense arrogance prevented him from making obeisance to you.

You sang the song of your own greatness and power,
And performed miracles, moving the king to faith.

He prayed and prostrated before you, and invited you to sit on a
golden throne.

He presented you with precious things and wondrous offerings.

All gods and humans of Tibet paid homage to you.

Evil government ministers created foul obstacles;
Religious government ministers consulted with you and were helpful.

This completes Chapter Four from The Immaculate White Lotus: The Life
of the Master from Oddiyana: The Invitation from the King of Tibet and
Binding the Gods and Demons Under Oath.

Om Ah Houng Benza Guru Péma Siddhi Houng

The Sutra for ward off the pandemic, translation led by HE Serling Tulku Yongdzin Rinpoche

HE Serling Tulku Yongdzin Rinpoche has just finished to lead the translate into Indonesian language The Sutra for ward off the pandemic that can be practiced by Dharma Brothers and Dharma sisters in Indonesia.

SUTRA AGUNG MEMASUKI KOTA VAISALI
Judul Sansekerta : Ārya¬vaiśālī¬praveśa¬mahā¬sūtra
Judul bahasa Tibet : འཕགས་པ་ཡངས་པའི་གྲོང་ཁྱེར་དུ་འཇུག་པའི་མདོ་ཆེན་པོ། (’phags pa yangs pa’i grong khyer du ’jug pa’i mdo chen po).
Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Bhaisajyavastu Translation Team di bawah dukungan dan supervisi 84.000: Translating the Words of the Buddha. Judul terjemahan bahasa Inggris adalah “The Mahāsūtra “On Entering the City of Vaiśālī” “
Sutra ini diambil dari Toh 312; Degé Kangyur, vol. 72 (mdo sde, sa) folios 157.b–161.b.
Terjemahan Bahasa Indonesia: Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia oleh Ivan Taniputera.

Hormat pada seluruh Buddha dan Bodhisattva
Demikianlah yang telah kudengar. Yang Terberkahi sedang berada di Nāḍikā, pada Tempat Kediaman Yang Tiada Tertembus. Yang Terbekahi berkata pada Yang Arya Ananda, “Ananda marilah kita berangkat menuju kota Vaiśālī.”
“Marilah kita berangkat, wahai Yang Dijunjungi Dunia,” jawab Yang Arya Ananda, menyetujui apa yang dikatakan oleh Yang Terberkahi.
Dengan demikian, Yang Terberkahi, mengadakan perjalanan melalui Negeri Vrji dan tiba di Vaiśālī. Di Vaiśālī Beliau berdiam di Hutan Āmrapālī.
Pada saat itu, Yang Dijunjungi Dunia berkata pada Yang Arya Ananda, “Ananda, pergilah ke kota Vaiśālī, berdirilah di ambang gerbang kota, dan lafalkan mantra beserta syair sebagai berikut:
“ ‘Visarata visarata visarata visarata
“Hyang Buddha, yang mempunyai belas kasih bagi dunia ini, telah bersabda. Inilah harapan semua Buddha. Inilah harapan seluruh Pratyekabuddha. Inilah harapan seluruh arhat. Inilah harapan bagi semua yang masih berlatih. Inilah harapan seluruh śrāvaka. Inilah harapan semua yang mengucapkan kata-kata kebenaran. Inilah harapan Dharma. Inilah harapan Kāmeśvara. Inilah harapan Brahmā. Inilah harapan Pratyekabrahman. Inilah harapan Indra. Inilah harapan pada dewa. Inilah harapan raja pada ashura. Inilah harapan seluruh ashura. Inilah harapan para pelayan ashura. Inilah harapan semua bhūta:
“ ‘Visarata visarata visarata visarata
“Hyang Buddha yang berbelas kasih pada dunia ini, telah bersabda.
“ ‘Muñcata muñcata
“Janganlah [wabah] tetap bertahan. Wabah hendaknya sirna.
“ ‘Nirgacchata nirgacchata nirgacchata nirgacchata
“Hyang Buddha, Dewa Agung, Yang Terunggul di para Dewa, Dewa Terunggul, telah hadir, Para dewa termasuk Indra, para dewa termasuk Brahmā, para dewa termasuk Īśāna, para dewa termasuk Prajāpati, dan Empat Pelindung Dunia telah hadir. Ratusan ribu dewa telah hadir, para penguasa ashura beserta ratusan ribu ashura telah hadir. Ratusan ribu bhūta yang menaruh keyakinan pada Yang Terberkahi juga telah hadir demi menaburkan manfaat bagi semua makhluk, dan mereka yang membawa bahaya besar bagimu telah datang; karenanya [lafalkan]:
“ ‘Nirgacchata nirgacchata nirgacchata nirgacchata
“Sirnalah dengan cepat. Barangsiapa di antara kalian yang memiliki pikiran kebencian, akan dihancurkan. Barangsiapa yang memiliki pikiran cinta kasih, yang tidak ingin mendatangkan sesuatu yang buruk, melainkan berharap melindungi semua makluk, tetaplah berada di sini dan mewujudlah secara jasmani. Hyang Buddha yang berbelas kasih bagi dunia ini, telah bersabda.
“ ‘Sumu sumu | sumu sumu sumu | sumuru sumuru | sumuru sumuru | sumuru sumuru | sumuru sumuru | muru muru | muru muru | muru muru | muru muru | miri miri | miri miri | miri miri miri | murumiri murumiri | murumiri murumiri | murumiri murumiri | murumiri murumiri | murumiri murumiri | murumiri murumiri | murumiri murūrīti | riri riri riri | rīrī rīrī rīrīti | miri miri miriti | hisi miri miriti | mirisi sīsīmī | kaṅkarā karakata | kaṅkarā karakacā | kaṅkarā kaṅkarā | kaṅkarā kaṅkarā | kaṅkarā kaṅkarā | kaṅkarā kaṅkarā | kaṅkarā kaṅkarā | kaṅkarā kaṅkarā | kaṅkarā kaṅkarā | kaṅkaro titi kuriśo | kaṅkara kaṅkariśi | ririri ririri | hiritaphu svā | ripu ripu | ripu ripu | ripu ripu | ripu ripu | nāthā nānā | thā thā | ripu ripu | nāthātha | nirgacchata nirgacchata | ripu ripu | nirgacchata palāyāta | ripū ripū pālāyata |
“Hyang Buddha, yang berbelas kasih pada dunia ini, yang harapanNya adalah menaburkan manfaat bagi semua makhluk, yang bernaung pada cinta kasih, berbelas kasih, yang bernaung dalam kebahagiaan, dan yang bernaung dalam keseimbangan batin, telah tiba.
“ ‘Kṣipraṃ nirgacchata svāhā
“Mantra-mantra ini dimaklumkan oleh semua dewa dan semua bhūta melalui kebijaksanaan dan kebenaran nan terunggul Hyang Buddha, akan menunaikan tujuannya. Syair-syair sebagai berikut akan menyempurnakan tujuannya:
“Ia yang dalam diriNya seluruh kemelekatan dan keserakahan
Telah ditaklukkan, seluruh kekotoran batin telah sirna,
PikiranNya berada dalam kedamaian tanpa niat membahyakan [makhluk lain]—
Ia akan mendatangkan kesejahteraan bagimu.

“Ia yang membimbing seluruh makhluk duniawi
Guna menapaki jalan pembebasan,
Guru semua dharma –
Ia akan mendatangkan kesejahteraan bagimu.

“Sang Guru, penunjang bagi para makhluk yang mengembara,
Yang, demi menaburkan manfaat bagi setiap makhluk hidup,
Membawa mereka semuanya guna menguasai kebahagiaan —
Ia akan mendatangkan kesejahteraan bagimu.

“Sang Pelindung yang dengan pikiran diliputi cinta kasih
Bagi semua makhluk ini, senantiasa memelihara mereka
Laksana anak satu-satuNya—
Ia akan mendatangkan kesejahteraan bagimu.

“Ia yang di dalam saṃsāra telah menjadi
Pendukung bagi seluruh makhluk hidup dalam saṃsāra,
Sebagai pulau dan seorang sahabat—
Ia akan mendatangkan kesejahteraan bagimu.

“Ia yang telah mengungkapkan seluruh fenomena,
Yang murni serta terbebas dari segenap penipuan,
Yang kata-kataNya murni, yang seluruh tindakanNya adalah kemurnian—
Ia akan mendatangkan kesejahteraan bagimu.

“Pahlawan agung ini, yang melalui kelahiran,
Dengan kesempurnaan menunaikan tujuanNya
Serta menyelesaikan seluruh tujuan-tujuanNya
Ia akan mendatangkan kesejahteraan bagimu.

“Ia yang melalui kelahiranNya, sewaktu seluruh dunia ini
Beserta seluruh hutannya bergoncang,
Membawa kebahagiaan bagi setiap makhluk hidup—
Ia akan mendatangkan kesejahteraan bagimu.

“Ia yang menyebabkan, pada singgasana penyadaranNya,
Bumi bergoncang ke enam penjuru
Dan Māra merasa putus asa—
Ia akan mendatangkan kesejahteraan bagimu.

“Ia yang memutar Roda Dharma,
Memaklumkan Kebenaran Mulia
Dan diagungkan sebagai seorang suciwan, yakni Muni—
Ia akan mendatangkan kesejahteraan bagimu.

“[Sosok] nan menarik yang mengalahkan
Seluruh pandangan ekstrem dengan Dharma
Dan membawa seluruh kumpulan di bawah pengaruhNya—
Ia akan mendatangkan kesejahteraan bagimu.

“Semoga Hyang Buddha mendatangkan kesejahteraan bagimu;
Semoga Śakra beserta para dewa melimpahkan kesejahteraan;
Dan begitu pula kesejahteraan dari para bhūta,
Senantiasa dicurahkan bagimu.

“Melalui jasa pahala dan kekuatan Hyang Buddha
Beserta harapan pada dewa,
Semoga apa pun tujuan yang engkau cari
Hari ini juga akan tercapai.

“Makhluk berkaki dua memperoleh kesejahteraan.
Makhluk berkaki empat memperoleh kesejahteraan.
Sewaktu berangkat, sejahteralah engkau;
Sewaktu kembali, sejahteralah engkau.

“Sejahteralah saat siang hari; sejahteralah saat malam hari;
Sejahteralah saat tengah hari, pula.
Semoga engkau semua senantiasa sejahtera;
Semoga engkau semua tidak mengenal kejahatan.

“Dikelilingi oleh seribu dewa,
Hyang Buddha telah tiba—
Jadi, engkau yang pikirannya diliputi kebencian, tercerai berailah!
Dan engkau yang hakikatnya adalah belas kasih, tetaplah di sini.

“Melalui kekuatan kata-kata sejati semua Buddha,
Pratyekabuddha, arhat, dan semua yang telah terlatih,
Barangsiapa yang mendatangkan bahaya bagi dunia ini
Hendaknya berlalu dari kota ini.

“Semua makhluk, semua makhluk hidup,
Semua bhūta, dan setiap orang di antara kalian—
Semoga kalian tiada mempunyai apa pun selain kebahagiaan.
Semoga kalian semua terbebas dari penyakit.
Semoga kalian semua melihat apa yang baik.
Semoga kalian semua tidak mengenal kejahatan.

“Semoga siapa pun bhūta yang berkumpul di sini,
Siapa saja yang tinggal di muka bumi atau di langit,
Senantiasa bersikap cinta kasih bagi manusia
Serta mempraktekkan Dharma baik siang maupun malam.”
Sutra Agung Memasuki Kota Vaiśālī telah selesai dibabarkan.
PENUTUP
Diterjemahkan, disunting, dan diterbitkan oleh pandita India Surendrabodhi serta penyuting utama Bandé Yeshé Dé.

The Teachings of Guru Rinpoche in The Sera Khandro Lineage taught by HE Serling Tulku Yongdzin Rinpoche (4)

CHAPTER Three

How wonderful!

Then you meditated in India’s eight sacred charnel grounds,

Where you saw the deities and received their prophecies.

Having reached perfection, you demonstrated various signs of
accomplishment.

You eradicated demons and defeated challenges from non-Buddhists.

You traveled to Zahor, where you induced Princess Mandarava
to enter the gate of your teachings.

The king’s punishment was to execute you in fire.

That pyre turned into a lake; you demonstrated many miracles.

You had attained a vajra body; nothing at all could harm you.

The king, in amazement, was moved to faith and respect,

And acknowledged regretfully his wrongdoing.

You then converted the whole kingdom of Zahor to Buddhism.

At Maratika Cave you meditated to gain immortality.

You perfected the practice of longevity and met Buddha Lord of
Infinite Life.

Birth and death lost their hold on you; your body matured into
immutability.

You journeyed to the five families of enlightenment’s pure lands,
such as Dense Design,

And there you consulted with the Joyful Buddhas:
“Apart from this mind, there is no Buddha,” they said.

You meditated upon Great Seal in Parping

And attained accomplishment of Great Seal.

While you meditated in Yari-gong,
A debate with non-Buddhists was held in Vajra Seat [Bodhgaya].

The dakinis advised the five hundred great scholars there
To invite you and your entourage to Vajra Seat.

With miraculous power you subdued all the non-Buddhists,

Established the true doctrine in India,
And preserved the Way of Secret Mantra at Vajra Seat.

This completes Chapter Three from The Immaculate White Lotus: The Life
of the Master from Oddiyana: Preserving the Doctrine in India and Con-
verting the Land to Buddhism.

Om Ah Houng Benza Guru Péma Siddhi Houng

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...